kalo ribet ngelik link.. banner dibawah ini aja di klik… tapi setelah baca petunjuk diatas lho…
bisnis / peluang usaha / investasi aman di rumah di kantor tanpa modal.. hanya klik… iklan
Posted in Tak Berkategori on Maret 21, 2011 by Abdul Razakpengelolaan sumber daya alam berbasis pengelolaan DAS
Posted in Tak Berkategori on Juli 8, 2008 by Abdul Razak9 Nilai Dasar Rimbawan
Posted in opini on April 30, 2008 by Abdul RazakMampukah kita melaksanakan Sembilan nilai dasar rimbawan ;
Sebenarnya ini adalah falsafah yang sangat agung bagi seluruh umat manusia dimuka bumi. Alangkah jaya nya Indonesia jika seluruh elemen bangsa mampu menerapkan nilai-nilai dasar bagi pembangunan bangsa. Saya sebagai rimbawan merasa berat sekali untuk menjalankannya. tapi mudah-mudahan dengan niat yang tulus kita para rimbawan mampu untuk menerapkan di tempat kerja kita. sehubungan dengan penerapan 9 nilai dasar Rimbawan ini muncul pertanyaan tentang mampukah?…….
Jujur ;
Mampukah kita berlaku jujur… jujur didalam setiap apa yang kita kerjakan dalam rangka pelaksanaan pengabdian di lingkungan kerja. jujur tanpa ada iming2 agar dinilai baik oleh atasan. jujur dalam menyikapi setiap permasalahan, jujur walaupun sewaktu-waktu kita akan kehilangan jabatan karena kejujuran itu. jujur walaupun dilingkungan kerja kita nilai kejujuran itu sudah hampir hilang maknanya..
Tanggung Jawab;
Mampukah kita menjalankan tugas dengan rasa tanggungjawab, yang semata-mata karena amanah yang diberikan kepada kita. mampukah kita bekerja tanpa ada pamrih karena keuntungan materi dari melaksanakan pekerjaan itu. adakah rasa bersalah dalam diri, jika kita melalaikan pekerjaan yang diserahkan kepada kita.
Disiplin;
Mampukah kita bernaung dalam wilayah kedisiplinan, dibawah payung hukum. disiplin waktu, disiplin dalam menjalankan aturan. disiplin didalam menjaga kebenaran hakiki. disiplin untuk tidak terombang ambing oleh lingkungan kerja yang mempunyai dampak negatif.
Ikhlas;
Mampukah kita melaksanakan rutinitas pekerjaan dengan ikhlas hanya untuk mencari ridho Allah SWT. mampukah kita ikhlas tanpa mengharapkan keuntungan dari apa yang kita lakukan secara materi. harap kita hanya bagi kemajuan bangsa. ikhlaskah kita jika suatu saat kita akan dicopot dari jabatan. ikhlaskah kita menerima kritik yang membangun dari bawahan kita.
Visioner;
Apakah kita mempunyai visi kedepan untuk membangun diri, terus menggali potensi diri, sehingga mampu menciptakan rencana-rencana demi kemajuan sektor kehutanan. apakah visi kita hanya sebatas menjalankan aktivitas kantor saja. apakah kita punya cita-cita yang ingin kita capai dalam lingkup kegiatan kita.
Adil ;
Mampukah kita berlaku adil dilingkungan kerja kita. mampukah kita berlaku adil dalam mencermati setiap permasalahan. mampukah kita berlaku adil disaat kita menghadapi kondisi yang sulit untuk melakukan keadilan tersebut.mampukah kita berlaku adil jika dihadapkan pada kondisi yang justru tidak menguntungkan kita.
Peduli;
Mampukah kita peduli terhadap lingkungan kita. mampukah kita peduli terhadap masyarakat lain yang memang membutuhkan kepedulian kita. mampukah kita peduli terhadap degradasi hutan kita. mampukah kita peduli melihat kondisi lingkungan kerja yang membutuhkan perhatian kita. mampukah kita menciptakan rasa memiliki terhadap apa yang menjadi milik bersama.
Kerjasama;
Mampukah kita membangun kerjasama di lingkungan kerja, tanpa melihat latar berlakang mitra kerja. yang kita lihat adalah bagaimana kapasitas mitra kita terhadap tugas-tugas yang akan dilaksanakan. mampukah kita bekerjasama tanpa harus dibatasi oleh strata bawahan dan atasan, yang kita lihat hanyalah sinergis dari kerjasama itu.
Profesional;
Mampukah kita mencermati setiap permasalahan yang berkembang secara profesional. mencermati setiap permasalahan dari segala sudut pandang. mampukah kita menyelesaikan masalah tidak hanya “solfing problem” namun lebih jauh adalah “root problem”
Mudah-mudahan kita para rimbawan mampu melaksanakan nilai-nilai dasar ini sebagai amal ibadah kita yang merupakan kalifah untuk menebar rahmat di muka bumi… amin…..
Kajian Yuridis Perdagangan Karbon
Posted in Makalah on Februari 4, 2008 by Abdul RazakApa itu efek rumah kaca, Bagaimana Kesiapan Indonesia dalam CDM, berikut Kajian Yuridis seputar Carbon Trade
Kelayakan Kompensasi Perdagangan Karbon
Posted in Makalah on Januari 31, 2008 by Abdul Razakbagaimana kelayakan bagi negara Indonesiakompensasi perdagangan karbon
Peranan Wetland dalam Pengelolaan DAS
Posted in Makalah on Januari 30, 2008 by Abdul RazakPotensi Lahan Basah (wetland) di Indonesia cukup tinggi, apa manfaat dab fungsi Wetland dalam pengelolaan DAS…. Peranan Wetland dalam Pengelolaan DAS.pdf
Sifat dan Karakter Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Alam
Posted in Makalah on Januari 30, 2008 by Abdul RazakPemahaman Sifat dan Karakkter ODTW Alam.pdf mutaltlak diperlukan dalam pengelolaan wisata khususnya Ekowisata, guna penyusunan strategi pengembangan ODTW dalam suatu kawasan wisata
Pengembangan SDM Daerah dalam menyambut MDG’s
Posted in opini on Januari 28, 2008 by Abdul RazakSalah satu yang ingin dicapai dalam tujuan pembangunan millinium “Millenium Development Goal’s” (MDG’s) yaitu peningkatan teknologi yang berbasis sumberdaya manusia, dan itu juga tertuang dalam agenda riset nasional dengan rentang pencapaian 2005 – 2009.
Bagaimana daerah menyambut ini, tentunya perlu mempersiapkan program-program pengembangan SDM yang mantap. “The right man on the right place” juga sudah harus dibenahi, guna mendukung pencapaian tujuan nasional ini. penguatan SDM (Sumber Daya Manusia), memang mutlak diperlukan dalam rangka pengelolaan sumberdaya alam. transfer teknologi yang berkembang pesat terkadang tidak diimbangi efektifitas SDM yang mengelola, sehingga teknologi tersebut terkesan sia-sia.
banyak program-program pembangunan yang terkesan sia-sia, karena tidak adanya kesiapan SDM pelaksananya. baik itu yang bersifat “Top Down” maupun “Bottom Up”. Top down jelas terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sedangkan bottom up, cenderung masyarakat sendiri belum siap dengan piranti pelaksanaan dikarenakan keterbatasan SDM.
salah satu kegagalan dalam pengelolaan SDA adalah belum adanya kesiapan SDM yang tangguh didalam setiap bidang. apakah perlu kita pertanyakan bahwa SDM yang disiapkan oleh sekolah2 atau perguruan tinggi telah siap dalam dunia kerja?… ya.. siap untuk di bina, siap untuk di latih kembali, agar ilmu yang didapat lebih ditempa.
namun bagaimana jika ilmu yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan bidang pekerjaan yang mereka geluti.
fenomena ini telah berkembang di negara kita. apakah jawaban klise” sulit mencari lapangan kerja yang sesuai dengan keahlian” menjadi jawaban.
Mari kita tinjau kembali rekruitmen tenaga kerja dengan mengembalikan fungsi “The Right men on the rigth place”, sehingga SDM yang ada benar-benar dibutuhkan dan dapat dimaksimalkan. ini hanya opini saya, sebagai warga negara, yang tidak ingin melihat negara yang kaya raya akan SDA, namun salah didalam pengelolaannya.
Abdul Razak. Jogja
AGROFORESTRY, UPAYA KONSERVASI TANAH DAN AIR DALAM PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)
Posted in Makalah on Januari 16, 2008 by Abdul RazakAkankah agroforestry dapat menjadi salah satu alternatif pengelolaan lahan di wilayah hulu DAS, ….blog-agroforestry.doc
Kegiatan Pembangunan, Dalam Konteks Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Sarolangun.
Posted in opini on Januari 6, 2008 by Abdul Razak
A. Pendahuluan
Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Sarolangun adalah Kabupaten pemekaran sejalan dengan Otonomi Daerah tingkat II. Dalam usiannya yang masih muda tentunya banyak hal yang harus dibenahi dalam kapasitasnya sebagai sebuah kabupaten.
Sebagai sebuah kebupaten pemekaran, tentunya masih banyak potensi-potensi yang belum dimaksimalkan, dengan tingkat ketergantungan terhadap dana keproyekan yang cukup besar. Demikian juga halnya akan inventarisir prioritas pembangunan yang akan dijalankan cenderung belum mengakomodir arus bawah (bottom Up). Selanjutnya masih banyak pula sub sektor pembangunan yang perlu dibenahi untuk menciptakan kemandirian dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat.
B. Kegiatan Pembangunan
Sejalan dengan aktivitas sebuah kabupaten yang baru didirikan, kegiatan pembangunan disegala bidang terus digiatkan. Kegiatan pembangunan tersebut tertuang dalam berbagai proyek yang dialokasikan pada masing-masing instansi terkait. Gedung-gedung sekolah dibangun dalam rangka pembangunan di bidang Pendidikan. Sarana perkantoranpun didirikan guna aktivitas kegiatan pemerintahan didalam pelayanan publik. Dibidang kesehatanpun tidak terlepas dari kegiatan pembangunan berupa pembangunan Rumah Sakit, Puskesmas-Puskesmas. Pelebaran jalan, baik lintas maupun antar kecamatanpun telah dilaksanakan dalam rangka memperlancar arus transportasi, baik antar kecamatan, maupun desa-desa.
Dengan adanya pembangunan disegala bidang, maka bisa dimungkinkan Kabupaten Sarolangun kedepan akan sangat berkembang, karena infra struktur yang telah dibenahi lebih dahulu. Kondisi ini juga cukup kondusif bagi pihak investor untuk menanamkan modal di Kabupaten Sarolangun, baik lokal maupun dari luar.
Keseluruhan gambaran yang penulis paparkan diatas adalah sekelumit kegiatan pembangunan yang ada didalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
C. Kesejateraan masyarakat
Menurut padangan penulis tolok ukur kemajuan suatu daerah disamping infra struktur yang telah tertata dengan baik, kesejahteraan masyarakat juga merupakan hal yang pokok. Kontek kesejahteraan masyarakat disini adalah terbukanya akses ekonomi bagi mereka secara berkesinambungan dan tidak hanya sesaat. Salah satu contoh kegiatan pembangunan jalan atau gedung perkantoran memang membuka peluang tenaga kerja tapi hanya bersifat sementara.
Hal-hal yang perlu dicermati dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat ini antara lain ;
1. Pengembangan potensi suatu wilayah
Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Sarolangun cukup besar dan banyak untuk dikembangkan antara lain yang cukup dominan adalah pertanian, perkebunan peternakan dan lain-lain. Tantangan kita sebagai aparat pemerintahan adalah harus jeli melihat peluang atau potensi apa yang akan dikembangkan pada suatu wilayah.
2. Keseimbangan pembangunan
Keseimbangan pembangunan disini adalah adanya pembangunan infra struktur yang sejalan dengan pembangunan SDM. Bentuk-bentuk kegiatan meliputi, pelatihan-pelatihan baik aparat, maupun masyarakat. Dengan demikian apapun tekhnologi baru yang akan disampaikan akan seimbang dengan pengetahuan yang dimiliki oleh sipengguna tekhnologi dalam hal ini masyarakat.
3. Sinkronisasi Antara Bottom Up dan Top Down
Kesesuaian disini adalah kesesuaian antara bentuk kegiatan pembangunan (khususnya terkait dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat) hendaknya disesuaikan dengan potensi wilayah yang ada dan kebutuhan masyarakat, sehingga kegiatan pembangunan yang ada tidak terkesan sia-sia atau sebatas keproyekan saja.
4. Penguatan Kelembagaan
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam menyukseskan pembangunan secara aplikatif di lapangan tentunya perlu wadah yang menangani hal ini pada masing-masing instansi. Kelembagaan diperlukan dalam rangka menentukan arah pencapaian kesejahteraan masyarakat, dimana dari sinilah potensi-potensi yang ada pada suatu wilayah akan muncul. Salah satu contoh adalah penguatan kelembagaan penyuluhan baik pertanian maupun kehutanan, dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dibidang tersebut.
5. Koordinasi lintas sektoral
Kurangnya koordinasi antar instansi dalam kegiatan pembangunan, menyebabkan tumpang tindihnya suatu kegiatan. Hal ini perlu dicermati didalam pembuatan suatu konsep rancangan pembangunan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih kegiatan yang bermuara pada pemborosan anggaran pembangunan.
6. Penentuan Skala Prioritas Kegiatan Pembangunan
Hal ini terkait dengan kemampuan anggaran yang ada dengan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan. Parameter yang digunakan dalam hal ini adalah sejauh mana kegiatan pembangunan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau bermanfaat bagi masyarakat.
D. Penutup
Dari uraian diatas dapat diambil gambaran bahwa pelaksanaan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dikatakan berhasil apabila ;
1. Terciptanya akses ekonomi bagi masyarakat dalam artian terbukanya lapangan kerja dan peluang usaha baru yang berkesinambungan.
2. Adanya pembangunan infra struktur yang selaras dengan kemampuan SDM yang ada dalam masyarakat, sehingga dapat memanfaatkan infrastruktur tersebut.
3. Terkelolanya dengan baik potensi-potensi yang ada dalam suatu wilayah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Abdul Razak (2008)
a_razak77@yahoo.com